Kesehatan Gigi dimulai pada saat usia Balita dimana Gigi Pertama akan tumbuh dan berkembang seiring waktu pertumbuhan anak. Maka dari itu pemeliharaan dan perawatan harus diajarkan mulai dari usia Dini sang buah Hati.

Epidemiologi masalah kesehatan gigi dan mulut : Ulcus Decibitus pada gigi anak


BAB 1
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan gigi dan mulut semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman. Epidemiologi masalah kesehatan dan penyakit yang dipelajari dari beberapa populasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor biologis, herediter, penyakit sistemik, lingkungan fisik dan sosial, serta perilaku individu.
Ulcus dalam rongga mulut dapat diklasifikasikan menurut etiologinya menjadi ulcus rekuren, ulcus akibat infeksi, ulcus neoplastic, ulcus akibat gangguanhematologik, ulcus dermatologic, ulcus akiabatgangguan granulomatosa, ulcus iatrogenic dan ulcus akibat trauma atau ulkus traumatic.
Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai masyarakat khususnya pada kasus anak-anak adalah Ulcus decibitus pada gigi anak.
Gigi susu yang telah habis mahkotanya, menyisakan akar gigi di dalam gusi dan tulang penyangga. Tekanan kunyah pada sisa akar gigi tersebut sering membuat kemiringan akar gigi atau inklinasinya berubah. Ujung akar bisa berubah miring ke arah langit-langit {palatum) atau ke arah bibir dan menyembul ke arah gusi. Tajamnya ujung akar seringkali membuat luka pada panggkal bibir bagian dalam yang terkena. Luka inilah yang disebut sebagi ulcus decubitus.
Di bidang kedokteran gigi, ulcus decubitus dapat terjadil seperti pada kasus di atas. Gigi susu atau gigi sulung adalah gigi-geligi yang pertama kali tumbuh pada periode tumbuh kembang anak. Pertumbuhannya sendiri diawali dengan gigi seri bawah, pada usia rata-rata 6 bulan, kemudian dikuti dengan pertumbuhan gigi seri atas, kemudian gigi taring dan gigi geraham. Biasanya gigi susu sudah lengkap pada usia 2 tahun. Gigi susu pada anak bila telah mencapai usia 6 tahun, maka akan digantikan oleh gigi tetap. Pergantian inilah yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua, karena jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan kelaianan disaat anak tumbuh dewasa nanti.
Kelainan tersebut bisa terjadi antara lain susunan lengkung gigi anak tumbuh tidak baik saat dewasa nanti, gigi dapat tumbuh lebih maju atau lebih mundur dari lengkung yang seharusnya, bisa juga menyebabkan pertumbuhan gigi yang tumpang tindih, dan resistensi gigi susunya, sehingga bila dicabut pada usia dewasa akan menyebabkan celah pada daerah tersebut. Selain itu, akar gigi susu akan terdorong oleh gigi tetap dan keluar dari gusi, kondisi ini disebut dengan ulkus decubitus.
Kasus ulcus decubitus bisa menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua dengan penyebab yang berbeda-beda.
Kecamatan Pendopo Kab. Empat lawang adalah salah satu kecamatan yang ada di SUMSEL, yang terdiri dari 16 Desa dan 3 Kelurahan. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut prevalensi tinggi yang sering dijumpai oleh masyarakat kecamatan pendopo Kabupaten Empat lawang berdasarkan data yang di ambil dari laporan data penyakit dari kunjungan pasien ke poli gigi di RS Pratama Pendopo tahun 2018 adalah penyakit Ulcus Decibitus pada gigi anak.
Dari hasil Riskesdas tahun 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. (Riskesdas 2018)

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi dari Ulcus Decibitus ?
2.      Bagaimana Etiologi Ulcus Decibitus ?
3.      Bagaimana lokalisasi Ulcus Decibitus ?
4.      Bagaimana insidensi Ulcus Decibitus ?
5.      Bagaiaman Patofisiologi Ulcus Decibitus ?
6.      Bagaimana Dasar Diagnosis Ulcus Decibitus ?
7.      Bagaimana terapi Ulcus Decibitus ?
8.      Bagaimana Pencegahan Ulcus Decibitus ?
9.      Bagaimana Epidemiologi Ulcus Decibitus ?
10.  Apa Manfaat dari Program yang di buat untuk pencegahan Ulcus Decibitus ?

C.     TUJUAN
1.      Untuk dapat mengetahui definisi dari Ulcus Decibitus
2.      Untuk dapat mengetahui Etiologi Ulcus Decibitus
3.      Untuk dapat mengetahui lokalisasi Ulcus Decibitus
4.      Untuk dapat mengetahui insidensi Ulcus Decibitus
5.      Untuk dapat mengetahui Patofisiologi Ulcus Decibitus
6.      Untuk dapat mengetahui Dasar Diagnosis Ulcus Decibitus
7.      Untuk dapat mengetahui terapi Ulcus Decibitus
8.      Untuk dapat mengetahui Pencegahan Ulcus Decibitus
9.      Untuk dapat mengetahui Epidemiologi Ulcus Decibitus
10.  Untuk mengetahui Manfaat yang di dapat dari Program pencegahan Ulcus Decibitus.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     JENIS TRAUMA MUKOSA ORAL
Trauma pada mukosa oral dapat menyebabkan lesi ulseratif.Jenis trauma dapat berasal dari paparan kimiawi, elektrik, suhu, dan fisik.Salah satu contoh trauma fisik adalah ulcus decubitus yaitu iritasi pada jaringan lunak rongga mulut disebabkan karena iritasi kronis gigi. Gigi malposisi, gigi supraposisi, sisa akar gigi yang tajam, dan perforasi radiks sulung juga dapat menyebabkan ulcus decubitus.

B.     PERSEBARAN UMUR
1.      Bayi
Ulcus sublingual dapat terjadi akibat trauma mukosa kronik yang disebabkan erupsi dini pada natal teeth.
2.      Anak
Penyebab trauma terbanyak dari golongan umur ini adalah akibat elektrik dan suhu
3.      Dewasa
Trauma biasanya disebabkan karena fraktur, gigi abnormal, trauma yang disebabkan protesa rahang atas / bawah, dan makanan yang panas.


C.     GAMBARAN KLINIS
Ukuran ulcus bervariasi dengan diameter dari beberapa millimeter sampai beberapa centimeter, bergantung pada intensitas dan jenistrauma, serta infeksi sekunder yang dapat terjadi.
Manifestasi klinis dari ulcus ini beragam, namun umumnya Nampak sebagai lesi tunggal yang nyeri dengan permukaan merah muda atau putih kekuningan dan batas kemerahan tipis. Palpasi ulkus lunak, dan sembuh tanpa meninggalkan bekas dalam 6 sampai 10 hari, secara spontan atau setelah penyebab hilang.
            Namun, pada kasus yang intens dan berkelanjutan, permukaan ulkus dapat menjadi ireguler dengan adanya vegetasi dan peninggian tepi serta indurasi dasar ulcus.Pada kasus yang berkelanjutan tersebut ulcus traumatic secara klinis dapat menyerupai carcinoma.
            Ulcus biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 10-14 hari, tetapi kadang ulcus dapat bertahan lebih lama dikarenakan factor sistemik.Lesi dapat berbentuk oval dengan area eritem di kelilingi oleh membrane fibropurulent yang dapat dilepaskan.
Lokasi ulcus dapat bermacam-macam, tergantung penyebabnya :
v  Trauma mekanik
Ulkus karena trauma mekanik biasanya ditemukan pada mukosa bukal, labial, lipatan mukobukal gusi, dan mukosa palatal.
v  Trauma panas / Suhu
Trauma karena makanan yang panas biasanya terdapat pada mukosa bukal posterior, dan palatum.
v  Trauma kimia
Bahan kimia dapat merusak semua area mukosa oral.bahan kimia yang dapat menyebabkan lesi, seperti aspirin, hydrogen peroksida, perak nitrat dan fenol.

D.    DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari ulcus decubitus adalah squamous cell carcinoma.Beberapa ulcus karena trauma dapat menyerupai squamous cell carcinoma atau ulcus granulomatosa (yaitu ulcus yang disebabkan karena infeksi jamur atau kuman tuberkulosis). Bila ulcus tidak responsif terhadap pengobatan, pengambilan sampel untuk biopsi dapat dipertimbangkan untuk menyingkirkan keganasan.










BAB III
ISI


A.     PEMBAHASAN
1.      Definisi Ulcus Decibitus
Ulcus atau ulser adalah suatu kerusakan lapisan epitel yang berbatas jelas, yang membentuk cekungan,ulkus sering ditemukan dirongga mulut (Regezi et al, 2008).Namun demikian, kerusakan ulkus dapat dibedakan dengan erosi karena kerusakan ulcus lebih dalam dan erosi (Gandolfo et al , 2006)
sumber gambar

Menurut maria dkk (2010), Ulcus decubitus merupakan salah satu contoh trauma fisik yaitu iritasi pada jaringan lunak rongga mulut yang disebabkan karena iritasi kronis gigi.Gigi malposisi, gigi supraposisi yang tidak mempunyai antagonis, sisa akar gigi yang tajam, dan perforasi radiks sulung yang juga dapat menyebabkan Ulcus Decibitus.
Gigi susu yang telah habis mahkotanya, menyisakan akar gigi di dalam gusi dan tulang penyangga. Tekanan kunyah pada sisa akar gigi tersebut sering membuat kemiringan akar gigi atau inklinasinya berubah. Ujung akar bisa berubah miring ke arah langit-langit {palatum) atau ke arah bibir dan menyembul ke arah gusi. Tajamnya ujung akar seringkali membuat luka pada panggkal bibir bagian dalam yang terkena. Luka inilah yang disebut sebagai ulcus decubitus.
Kelaianan tersebut bisa terjadi antara lain susunan lengkung gigi tumbuh tidak baik saat dewasa nanti, gigi dapat tumbuh lebih maju atau lebih mundur dari lengkung yang seharusnya, bias juga menyebabkan pertumbuhan gigi yang tumpang tindih, dan resistensi gigi susunya, sehingga bila dicabut pada usia dewasa akan menyebabkan celah pada daerah tersebut.Selain itu, akar gigi susu akan terdorong oleh gigi tetap dan keluar dari gusi, kondisi ini disebut dengan Ulcus Decibitus.

       
2.      Etiologi Ulcus Decibitus
Ulcus dalam rongga mulut dapat diklasifikasikan menurut etiologinya :
1.      Trauma mekanik, dapat disebabkan oleh benda asing, malposisi gigi, supraposisi gigi, sisa akar yang tajam, ataupunnperforasi radiks gigi sulung
2.      Trauma Kimia
3.      Trauma Termal.

3.      Lokalisasi Ulcus Decibitus
Lokalisasi ulcus decubitus dapat dimana saja dalam mulut namun paling sering ditemukan pada tepi lateral lidah, mukosa buccal, bibir, fossa labioalveolar, buccalveolar dan tepi lateral lidah (Maria dkk, 2010)

4.      Insidensi Ulcus Decibitus
a.       Pada Anak
Akibat pergantian gigi sulung oleh gigi tetap terutama incisivus atas, bila gigi 4 dan 5 bawah terjadi ulcus pada mukosa bibir.
b.      Pada Dewasa
Pada tepi corona gigi tajam akibat trauma, gigi yang tumbuh terlalu ke buccal, sisa akar, pinggir cavitas yang dalam akibat caries
c.       Pada orang tua
Biasanya trauma disebabkan oleh protesa rahang atas/bawah
5.      Patofisiologi Ulcus Decibitus
Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan terjadinya  decubitus, kalau salah satu bagian tubuh berada pada suatu gradient (titik perbedaan anatara kedua tekanan).jaringan yang lebih dalam dekat tulang, terutama jaringan otot dengan suplay darah yang baik akan bergeser kearah gradient yang lebih rendah,sementara kulit dipertahankan pada permukaan kontrak oleh friksi yang semakin meningkat dengan terdapatnya kelembaban, keadaan ini menyebabkan peregangan dan anggulasi pembuluh darah (mikro sirkulasi) yang dalam serta mengalami gaya geser jaringan yang dalam, ini akan menjadi iskemia dan dapat mengalami nekrosis sebelum berlanjut kekulit.

6.      Dasar Diagnosis Ulcus Decibitus
Anamnese nya pasien mengeluh nyeri dari ringan sampai berat, bergantung pada kedalaman dan lokasi ulkus di dalam mulut . Pasien mempunyai riwayat trauma :
Ø  Tergigit sendiri saat tidur
Ø  Trauma mekanik baik sebab dari ekstra oral (benturan dengan benda lain) maupun dari intra oral (malposisi gigi)
Ø  Trauma kimia, suhu
Gambaran mikroskopis dapat berupa area yang dilingkupi oleh membrane fibrinopurulen, terdiri dari sel radang akut dan fibrin.  
Epitel squamous kompleks dapat mengalami hiperplasi dan daerah atipik. Dasar ulkus disusun oleh jaringan granulasi yang berproliferasi dengan area edema dan sel radang akut dan kronis.
7.      Terapi Ulcus Decibitus
Penatalaksanaan terhadap ulkus bergantung pada penyebab ulkus, ukuran, tingkat keparahan dan lokasinya. Terapi ulkus yang disebabkan oleh trauma secara umum adalah menghilangkan factor penyebab. Pada ulkus yang disebabkan trauma mekanik atau trauma suhu, biasanya akan sembuh sendiri dalam 10-14 hari.
Lesi traumatic pada mukosa oral dapat diatasi dengan menghilangkan factor penyebab.Trauma kimia dan suhu menyebabkan nyeri yang hebat pada mukosa oral, sehingga memerlukan analgesic selama penyembuhan.Terapi suportif seperti memprbaiki oral hygiene dan penggunaan obat kumur sangat disarankan. Sedangkan bila penyebab ulcus decubitus adalah gigi maloklusi atau supraposisi, dapat dilakukan ektraksi gigi penyebab sesuai prosedur tetap (Maria dkk, 2010)
Modalitas terapi untuk ulkus traumatic adalah :
1.       Hindari faktor penyebab
2.      Gunakan pelindung mulut
3.      Konsumsi diet lunak
4.      Kumur dengan NaCl hangat
Aplikasi anastesi  atau pemberian obat kumur anastetik dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada lesi dalam. Rasa nyeri pada lesi dapat dikurangi dengan pemberian obat kumur anastetik. Pemberian antiseptic kumur seperti clorhexidine terbukti dapat mengurangi nyeri walaupun tidak begitu nyata.Antibiotik broad specrum seperti penisilin dapat digunakan untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri terutama jika lesi ulkus parah dan dalam.
Bila penyebab ulkus decubitus adalah gigi maloklusi atau supraposisi, dapat dilakukan ekstraksi gigi penyebab sesuai prosedur tetap sebagai berikut :
a.       Anastesi Lokal
b.      Pencabutan
c.       Pemberian tampon, digigit selama ½ jam
d.      Antibiotika, analgetika (bila diperlukan)

8.      Perbedaan Ulcus Decibitus pada Geriatri dan pada anak-anak
ü  Geriatri
Ini dapat disebabkan Karena gigi yang tajam, tergigit atau pemakaian gigi palsu yang tidak cocok
ü  Anak-anak
Sering pada anak-anak yang mempunyai gigi susu terdapat ulcus decubitus karena teresorbsi tidak baik tertolak keluar gingiva oleh gigi pengganti, dank arena resorbsi akar gigi susu ini tidak berjalan normal karena pulpanya sudah gangrene, maka akar yang bertolak ini mempunyai tepi yang tajam dan menyebabkan ulcus decubitus.


B.     EPIDEMIOLOGI
Menurut data dari Riskesdas tahun 2013 lalu, 80 % kasus penyakit gigi dan mulut justru dialami oleh anak usia sekolah.(Riskesdas, 2013)
Kasus ulcus decubitus bisa menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua dengan penyebab yang berbeda-beda.
Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan terdiri dari 16 Desa dan 3 Kelurahan. Di kecamatan Pendopo terdapat 1 Puskesmas Rawat Inap dan 1 RS Pratama tipe D. Dari sumber data yang di ambil dari laporan kunjungan pasien berobat ke poli Gigi Rs Pratama Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang tahun 2018, hampir 70 %  kunjungan pasien anak yang datang ke poli gigi dengan diagnosa Ulcus Decibitus pada gigi susu anak.Munculnya Ulcus Decibitus biasanya akibat pergantian gigi sulung oleh gigi tetap terutama gigi incisivus.

C.     PENGOBATAN
Saat pasien datang ke poli gigi RS Pratama Pendopo setelah di periksa dan diagnosanya Ulcus Decubitus, untuk tindakan penanganan nya di sesuai kan dengan penyebab kasus nya, apakah pengobatan nya berupa tindakan atau pengobatan, dan ditangani oleh dokter gigi yang bertugas di poli gigi sesuai SOP.
            Penatalaksanaan terhadap ulkus bergantung pada penyebab ulkus, ukuran, tingkat keparahan dan lokasinya. Terapi ulkus yang disebabkan oleh trauma secara umum adalah menghilangkan factor penyebab. Pada ulkus yang disebabkan trauma mekanik atau trauma suhu, biasanya akan sembuh sendiri dalam 10-14 hari.
            Lesi traumatic pada mukosa oral dapat diatasi dengan menghilangkan factor penyebab.Trauma kimia dan suhu menyebabkan nyeri yang hebat pada mukosa oral, sehingga memerlukan analgesic selama penyembuhan.Terapi suportif seperti memprbaiki oral hygiene dan penggunaan obat kumur sangat disarankan. Modalitas terapi untuk ulkus traumatic adalah :
1.       Hindari faktor penyebab
2.      Gunakan pelindung mulut
3.      Konsumsi diet lunak
4.      Kumur dengan NaCl hangat
Aplikasi anastesi  atau pemberian obat kumur anastetik dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada lesi dalam. Rasa nyeri pada lesi dapat dikurangi dengan pemberian obat kumur anastetik. Pemberian antiseptic kumur seperti clorhexidine terbukti dapat mengurangi nyeri walaupun tidak begitu nyata.Antibiotik broad specrum seperti penisilin dapat digunakan untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri terutama jika lesi ulkus parah dan dalam.
Bila penyebab ulkus decubitus adalah gigi maloklusi atau supraposisi, dapat dilakukan ekstraksi gigi penyebab sesuai prosedur tetap sebagai berikut :
e.       Anastesi Lokal
f.        Pencabutan
g.       Pemberian tampon, digigit selama ½ jam
h.       Antibiotika, analgetika (bila diperlukan)


D.    PENCEGAHAN
ü  Jika merasa ada keluhan tentang gigi dan mulut, segera memeriksa keadaan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan gigi terdekat.
ü  Menggosok gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam
ü  Tidak makan makanan yang manis dan lengket secara berlebihan
ü  Perbanyak mengkonsumsi makanan yang berserat dan berair
ü  Rutin memeriksa kesehatan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan gigi terdekat setiap 6 bulan sekali.



E.     PROGRAM KESEHATAN YANG DIBUAT TERAPIS GIGI DAN MULUT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PADA KASUS ULCUS DECIBITUS
Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut sebagai tugas pokok perawat gigi mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat di bidang kesehatan gigi dan mulut yang mencakup, mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut, mampu melaksanakan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, mengetahui kelainan-kelainan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut, mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya, mampu menggunkan sarana pelayanan kesehatan gigi yang tersedia secara wajar dan mampu meningkatkan angka mempertahankan gigi.
Solusi yang tepat untuk mencegah Ulcus Decibitus adalah Membuat Program Promotif, Preventif dan kuratif melalui Program UKGS yang berkerjasama dengan pihak sekolah, siswa, orang tua / wali murid,dan dinas terkait, dan serta melalui Program UKGMD yang berkerjasama dengan pihak perangkat desa, masyarakat, kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan pihak terkait.





1.      Promotif
ü  Program UKGS
·        Melakukan penyuluhan tentang apa itu ulcus decubitus, apa penyebabnya,bagaimana cara pengobatannya dan bagaimana cara pencegahannya di lingkungan sekolah..
·        Melakukan penyuluhan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut di lingkungan sekolah
·        Melakukan Demontrasi cara menyikat gigi yang tepat
·        Melakukan penyuluhan yang bertujuan memberi motivasi dan meningkatkan kesadaran pada anak-anak, guru, dan semua yang ada di lingkungan sekolah untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut mereka ke pelayanan kesehatan gigi terdekat

ü  Program UKGMD
·        Melakukan penyuluhan pada masyarakat Desa, tentang apa itu ulcus decubitus, apa penyebabnya, bagaimana cara pengobatan nya dan bagaimana cara pencegahannya.
·        Melakukan penyuluhan yang bertujuan memberi motivasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat agar peduli untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut mereka ke pelayanan kesehatan gigi terdekat
·        Melakukan penyuluhan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut di lingkungan masyarakat

2.      Preventif
ü  Program UKGS
·        Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di Sekolah
·        Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi anak Sekolah
ü  Program UKGMD
·        Melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi pada masyarakat desa.
·        Melakukan kegiatan skrining kesehatan gigi dan mulut.

3.      Kuratif
ü  Program UKGS dan UKGMD
Jika dari kegiatan UKGS dan UKGMD ditemukan kasus ulcus decubitus pada masyarakat, maka pasien langsung di rujuk ke pelayanan kesehatn gigi terdekat, untuk mendapatkan tindakan dan pengobatan secara langsung di Puskesmas atau Rumah sakit.

F.      MANFAAT DARI PROGRAM YANG DI BUAT
ü  Manfaat Program UKGS bagi Sekolah
·        Terciptanya derajad kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal dilingkungan sekolah.
·        Pihak sekolah, Guru, Siswa mengetahui apa itu ulcus decubitus, bagaimana cara pengobatan nya dan mengetahui cara pencegahannya.
·        Menurunnya angka terkena penyakit gigi dan mulut.
·        Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
·        Siswa mempunyai sikap/ kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut. Pemeliharaan diri yang dimaksud adalah suatu sikap yang positif terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan upaya :
o   Meningkatkan kesehatan dengan cara memperkuat pertahanan tubuh, misalnya mengkonsumsi nutrisi yang seimbang.
o    Menghindari faktor-faktor yang merugikan adalah menghindarkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan dengan cara menyikat gigi secara tepat dan teratur.
o   Menghindari kebiasaan buruk misalnya menghisap jari, menggigit pensil. Menghindari diri dari cidera, misalnya; membuka tutup botol dengan gigi, sikat gigi terlalu besar dan kasar, memecah kenari dengan gigi dan lain-lain.
o    Melindungi gigi dengan cara memperkuat gigi melalui pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor.
o   Memeriksakan gigi secara berkala enam bulan sekali pada sarana pelayanan kesehatan gigi/dokter gigi keluarga atau puskesmas untuk dilakukan penanggulangan apabila diperlukan.

ü Manfaat Pogram UKGMD bagi masyarakat
·        Terciptanya derajad kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal dilingkungan masyarakat desa.
·        Masyarakat mengetahui apa itu ulcus decubitus, bagaimana cara pengobatan nya dan mengetahui cara pencegahannya.
·        Menurunnya angka terkena penyakit gigi dan mulut di masyarakat
·        Masyarakat mengetahui tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
·        Masyarakat mendapatkan mutu pelayanan yang lebih baik dan familiar.
·        Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang paripurna dan berkesinambungan.

ü  Manfaat Program Bagi unit pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
·        Dapat mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut professional, komprehensif dan terpadu sesuai standard an etika profesi.
·        Dapat meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan efisien
·        Meningkatnya sumber daya yang berkualitas
·        Meningkatnya kemandirian pelayanan kesehatan dan meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
·        Dapat meningkatkan pengembangan pelaksanaan penelitian dalam bidang kesehatan gigidan mulut
·        Dapat menciptakan kerjasama lintas program dan lintas sector, baik nasional mau pun internasional.

















BAB IV
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Ulcus decubitus merupakan salah satu contoh trauma fisik yaitu iritasi pada jaringan lunak rongga mulut yang disebabkan karena iritasi kronis gigi. Gigi malposisi, gigi supraposisi yang tidak mempunyai antagonis, sisa akar gigi yang tajam, dan perforasi radiks sulung yang juga dapat menyebabkan Ulcus Decibitus. (maria dkk  2010)
            Memelihara kesehatan gigi dan mulut secara baik dan benar dapat mencegah terjadinya ulcus decubitus.
      Upaya pencegahan Ulcus Decibitus adalah Membuat Program Promotif, Preventif dan kuratif melalui Program UKGS yang berkerjasama dengan pihak sekolah, siswa, orang tua / wali murid,dan dinas terkait, dan serta melalui Program UKGMD yang berkerjasama dengan pihak perangkat desa, masyarakat, kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan pihak terkait.

B.     Saran
ü  Jika merasa ada keluhan tentang gigi dan mulut, segera memeriksa keadaan gigi dan mulut ke pelayanan kesehatan gigi terdekat.
ü  Untuk Penanganan dan pengobatan kasus ulcus decubitus dilihat terlebih dahulu dari faktor penyebab terjadi nya ulcus decubitus.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Kesehatan Gigi Sekolah. Dirjen Medik,
 Jakarta, 1999
Maria,dkk.2010.Seorang Wanita Dengan Ulkus Dekubitua Et Causa
Trauma Oklusi 3.7. Semarang : PT.Dian Rakyat
Sriyono, NW.2009. pencegahan penyakit gigi dan mulut guna meningkatkan
kualitas hidup : Jakarta,
Depkes, RI.Riset Kesehatan Dasar, Jakaerta : Badan Penelitian dan
Pengembanagan Kesehatan : 2018
E-Jurnal.com.2013.12.jenis-jenis-gigi.html.http.www.jurnalkedokterangigi.com.
artikel/jurnal-resmi-tentang-jenis-bentuk-gigi-dan-fungsinya.html
Depkes RI.2013.Riskesdas 2013
Depkes RI.2018.Riskesdas 2018









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima dengan Lapang dada, kritik, saran dan pertanyaan.

Cari Blog Ini